SUDAHKAN TEPATKAH STIMULASI MEMBACA YG DIBERIKAN?
Ada berbagai cara untuk menstimulus anak dalam belajar membaca. Sebagian orang mengenalkan anaknya membaca dg menempel tulisan kata ke benda2 mati. Mereka beranggapan bahwa anak2 harus mengenal benda riel dan belajar dg riel.
Tapi ternyata pakar literasi Amerika berpendapat, stimulasi semacam itu bukanlah stimulasi membaca. Bahkan seorang bayi, dan anak yg belum siap belajar membaca (usia di bawah 3 tahun) bisa mengenali gambar huruf TANPA membacanya. Mereka sebenarnya tidak membaca. Yg mereka lakukan adalah memorizing. Dan ini mirip dg seorang anak usia 2 tahun yg menunjuk kata McDonald, KFC, Pizza Hut atau tulisan yg lainnya. Tapi mereka tidak memahami komponen huruf yg ada pada kata tsb.
Pakar literasi sepakat bahwa hal spt itu bukan termasuk kegiatan membaca.
Jika Anda ingin mengenalkan benda mati, sebutkan sja bendanya tanpa harus menempeli huruf pada benda2 mati spt "kata benda."
Lalu cara terbaik stimulasi spt apa?
Stimulasi yg baik adalah mengembangkan kemampuan otak dalam memproses huruf seperti seharusnya.
Sebab metode memorizing yaitu menempel huruf (yg membentuk kata spt kata meja pada benda meja), atau menempelkan tulisan kursi pada benda kursi, itu sama dg mengajarkan otak utk membaca teks sama dg gambar. Shg anak2 yg belajar dg metode spt itu mereka tidak memahami hukum pertemuan huruf dg huruf lainnya, tidak bisa membaca dg baik. Dan otaknya tidak terlatih memproses tulisan sebagai tulisan. Hal ini sama dg mengkerdilkan perkembangan otak.
Jika sudah dewasa, otak anak akan terbiasa memproses huruf sebagai gambar.
Jadi anak2 harus memahami mana yg gambar, dan mana yg huruf. Bukan mencampuradukkan konsep keduanya, dg melabeli benda dg kata benda.
Anak2 harus paham simbol huruf, bagaimana bunyi huruf2 itu jika bertemu dg huruf lainnya, sebab otak anak yg telah SIAP belajar membaca mampu memahami logika sederhana spt itu. Apalagi jika menggunakan metode pembelajaran membaca ramah otak, maka proses membaca, dapat dilakukan dg lebih mudah.
Nah ABACA adalah media yg dirancang sangat menarik dan sesuai dengn perkembngn otak anak. Kartunya di buat tanpa mencampur adukkan antara gambar dan tulisan. Dalam satu kartu dibuat menjadi dua bagian sisi. Ada sisi untuk pengenalan huruf dan sisi lainnya ada gambar yg berfungsi sbgai gmbar pengait huruf. Misal huruf "ba" pada satu sisi kartunya dan sisi lainya adalah gambar "balon".
Dg abaca belajar membaca jadi lebih mudah, dan menyenangkan serta memaksimalkan kerja otak anak2 agar tidak terbiasa melakukan memorizing ketika bertemu huruf atau simbol.
Abaca tidak dijual di toko buku
Persembahan Laskar ABACA grup 16
Komentar
Posting Komentar